Yah! begini ini hasilnya that the moment when you lupa ngebalikin settingan kamera. Ceritanya nih, abis pulang dari Medan tempo hari, saya lupa ngembaliin ISO, shutter speed dan aperturenya lagi. Seingat saya, settingan white balancenya juga ikut saya utak atik waktu mau ambil gambar pemanadangan Danau Toba malem-malem. Jadi begitu pas dipake buat ambil gambar dalam ruang, hasilnya jadi gak karuan begini.
Semua bermula ketika Adel dan Aya minta dibikinin sushi. Saya sempet gelagapan, sushi? gimana pula cara bikinnya? karena secara saya makan sushi tuh jarang-jarang, malah boleh dibilang gak pernah. Eh, pernah ding! itu pun cuma dua kali. Pertama kali makan waktu di Mall Taman Anggrek berdua sama temen, tapi itu pun lupa gimana rasanya. Jangankan mau inget rasanya, nama restaurant tempat kami makan waktu itu aja saya lupa!. Yang keinget sama saya sampe sekarang cuma rasa deg deg an waktu makan bareng temen saya itu yang udah belasan tahun gak jumpa. *ehem!*
Makan sushi kedua, di Mall Karawaci. Waktu itu dalam rangka nganterin Adel dan Aya buka bersama teman-teman sekolahnya satu konsulat. Pas tiba saat buka puasa, saya dan suami gak kebagian tempat untuk berbuka. Muter-muter di tiap lantai nyari restauran tapi gak dapet-dapet. Sekalinya dapet, ngantrinya gak tahan. Jadi waktu itu kami asal-asalan aja masuk ke restaurant yang kami lihat gak terlalu ramai dan yang penting masih bisa menampung dua orang yang kelaparan ini. Ternyata restaurant yang kami masuki adalah restauran jepang yang menu utamanya sushi sushian gitu. Yaudahlah, yang penting saya pilih sushi yang dibuat dari bahan yang seluruhnya matang dan bukan pake bahan yang mentah-mentah. Itu juga saya gak bisa menikmati sushi yang saya makan, mengingat potongan-potongan sushi sekali suap itu saya makan gak pake napas karena udah kelaparan.
Jadi, mulai lah saya gerilya nyari-nyari resep sushi di google. Saya reka-reka sendiri rasanya kira-kira kaya apa nantinya. Pokoknya sesuka saya. Saya menggabungkan cara membuat sushi dengan kimbab. Tau kimbab kan? Saya yakin bagi para penggemar drama korea pasti udah gak asing dengan kimbab. Kimbab adalah sushi khas korea. Padahal yah, antara sushi dan kimbab berbeda loh!. Tapi saya cuek aja. Yang penting saya bisa bikin nasi gulung permintaan anak-anak ini, udah titik. Jadi nanti kalo ada pembaca yang kemudian bilang 'kok bikin sushi begini sih?' atau 'kok pake itu yah?!' harap maklumi saja. Karena yang bikin juga sebenernya gak paham sushi itu sebenarnya kaya apa.
Sushi
dari berbagai sumber & sedikit modifikasi dari saya
Bahan nasi :
100 gram beras pulen
50 gram beras ketan
1 sdm cuka beras
1 sdm gula pasir
1 sdt garam
3 sdm air matang
--> Aron nasi sebentar setelah itu kukus sampe matang. Dalam keadaan panas, tambahkan campuran gula ,cuka dan garam yang telah dilarutkan dengan 3 sdm air, cicipi agar rasa asam manis dan asin terasa. Sisihkan.
Bahan isi :
-1-
1 kaleng tuna chunks in oil.
5 sdm mayonaise
garam dan merica secukupnya
--> Campur daging tuna dan maiyonaise dan masak sebentar hingga tercampur rata. Tambahkan garam dan merica secukupnya, aduk kembali hingga rata. Cicipi rasanya. Sisihkan.
-2-
3 butir telur
Sedikit garam
--> Kocok lepas 3 butir telur dan tambahkan dengan sedikit garam lalu dadar hingga matang kedua sisinya. Sishkan.
-3-
1 buah wortel ukuran besar, potong korek api.
Sedikit garam.
--> Tumis wortel dengan sedikit minyak hingga layu dan tambahkan sedikit garam. Aduk hingga rata, angkat dan sisihkan.
-4-
1 ikat bayam, ambil pucuk dan daun mudanya saja.
Sedikit garam
--> Blansir bayam dalam air mendidih yang telah diberi sedikit garam sebentar saja hingga layu, angkat dan bilas dengan air dingin agar warna bayam tetap berwarna hijau. Tiriskan dan sisihkan.
-5-
4 lembar nori
2 buah keju lembaran.
Sedikit minyak wijen
Sedikit wijen sangrai
Kecap asin
Wasabi
Penyelesaian :
- Ambil bamboo mat, alasi dengan selembar plastik, letakkan selembar nori di atas bamboo mat, pastikan permukaan nori yang mengkilat terletak pada bagian bawah.
- Ambil beberapa sendok nasi, ratakan pada permukaan nori sambil ditekan-tekan sedikit hingga memenuhi hampir seluruh permukaan nori. Sisakan pinggir atas dan bawah nori agar tidak tertutup nasi agar memudahkan ketika menggulung nasi.
- Tata isian di atasnya pada bagian ujung nori yang dekat dengan kita. Susun isian secara bertumpuk.
- Gulung dan padatkan dengan bamboo mat hingga nasi menempel dengan baik. Lakukan untuk lembar nori yang lain.
- Olesi permukaan gulungan nori dengan sedikit minyak wijen lalu taburi wijen panggang di atasnya, kemudian potong-potong.
- Segera sajikan sushi dengan kecap asin dan wasabi bila suka.
Selesai bikin sushi, yang saya rasa tampilannya gak malu-maluin buat dipajang, langsung dong saya jadi ngerasa 'wah! punya bahan buat diposting nih...', lantas aja saya buru-buru gelar alas kayu di depan pintu dan pilih properti buat pendukung foto. Ambil kamera, trus jepret. Dapet dua foto, langsung saya lihat hasilnya, ya salaamm... kenapa kuning begini? Saya kutak katik settingannya sebentar lalu ambil foto lagi, eh ternyata hasilnya sama aja, malah warnanya jadi kebiru-biruan gitu. Pembaca, saya ini gak begitu pintar dalam hal setting menyetting, namanya juga baru coba-coba belajar. Dan biasanya saya harus butuh waktu lama buat dapat settingan yang pas supaya hasil fotonya lumayan. Tapi sementara itu tiga orang dengan masing-masing sumpit di tangannya udah gak sabaran nungguin sesi ambil gambar sushi dalam piring saji.
"Ayo dong, Ndaaa... udah dilaletin tuuuhh..." rengekan Aya yang kemudian bikin saya nyerah ngutakngatik kamera dan bilang "ya udah, dimakan deh..."
Demikianlah sushi sederhana pertama yang saya buat. Mudah-mudahan tidak melenceng jauh dari cita rasa sushi sebenarnya. Anak-anak dan Pap sih lahap banget makannya. Tau deh karena emang beneran enak atau laper. Tapi kalo saya pribadi sih, blah! enakan lemper Bu Nana juga kemana-mana... Bu Nana, aku padamu pokoknya...
Catatan :
Wasabi adalah hidangan pelengkap yang jika di Indonesia fungsinya sama seperti sambal. Wasabi bukan terbuat dari cabe, melainkan terbuat dari tanaman sejenis sayur akar lobak yang diparut untuk mengeluarkan rasa pedasnya. Warnanya hijau dan bentuknya menyerupai pasta. Saya sendiri membeli wasabi dalam bentuk bubuk karena lebih tahan lama untuk disimpan. Cara menggunakannya, tinggal ambil beberapa sendok wasabi bubuk lalu larutkan dengan beberapa sendok air. Aduk-aduk hingga menjadi pasta.
Saya sarankan jika anda baru pertama kali mencoba makan sushi dengan wasabi, ada baiknya jangan banyak-banyak mencocol wasabinya. Karena rasa pedas wasabi tidak hanya terasa di lidah, tapi langsung menyerang ke hidung karena uap panasnya. Hal ini menyebabkan kami yang tak terbiasa menyantap wasabi langsung merasa kesulitan bernafas dan megap-megap karena pedasnya menyambar sampe ke hidung dan seketika bikin banjir air mata.
Etapi rupanya banyak loh, manfaat dan khasiat dari rasa pedas wasabi ini selain untuk teman makan sushi, yaitu juga sering digunakan sebagai bahan pembuat minyak pijat juga bahan kosmetik perawatan kulit.
Oia, selain berkhasiat untuk melancarkan peredaran darah, membuat populasi bakteri merugikan di mulut berkurang, juga, ssttt..... denger-denger bahkan dipercaya mampu meningkatkan libido pria. :) Silahkan Anda buktikan sendiri.
0 comments