Coffee Panna Cotta

2:15 PM



Telat! ya ampun telat!! Seharusnya postingan ini saya publish menjelang perayaan natal. Maksudnya sih, kali aja bisa jadi inspirasi bagi teman-teman yang merayakannya untuk dihidangkan sebagai dessert pada perayaan natal kemarin. Tapi sayangnya karena kesibukan saya, akhirnya postingan panna cotta ini baru bisa saya publish sekarang. Padahal yah, waktu ambil gambarnya udah saya pas-pasin sama tema natal, tapi ya sudahlah... toh hidangan ini tetap bisa disajikan kapan saja dan yang pasti rasanya sungguh lezat. 

Panna Cotta adalah hidangan manis yang sangat terkenal dari Italia. Kata 'Panna' sendiri berarti krim dan 'Cotta' artinya masak. Jadi kesimpulannya, Panna Cotta kurang lebih artinya krim yang dimasak. **bu, bu... kesimpulannya gak perlu kali, bu...* Eit! tapi jangan trus mengkeret dipojokan ya, begitu denger nama Panna Cotta dan Italia. Sumpah! cara bikinnya gak susah kok. Gak sesulit membalik ikan paus di penggorengan. Juga, gak pake kursus bahasa Itali dulu. This one is simple recipe!.


Pada dasarnya, bahan untuk membuat Panna Cotta ialah krim kental, susu, gula dan gelatin. Sementara penggunaan coklat, kopi, caramel dan buah-buahan ditambahkan sebagai variasi rasa. Oia, pasti masih banyak yang belum familiar dengan gelatin ya, kan?  Mari saya jelaskan sedikit tentang gelatin yang saya tau. 

Gelatin adalah suatu jenis protein yang diekstraksi dari jaringan kolagen kulit atau tulang hewan. Hewannya bisa dari babi ataupun sapi. Akan tetapi, apabila gelatin dibuat dari kulit dan tulang sapi atau hewan besar lainnya, prosesnya lebih lama dan memerlukan air penetral yang lebih banyak, sehingga kurang berkembang karena perlu investasi besar sehingga harga gelatin menjadi lebih mahal.

Sementara gelatin dari babi jauh lebih murah dibanding bahan tambahan makanan lainnya. Itu karena babi mudah diternak. Babi dapat makan apa saja termasuk anaknya sendiri. Babi juga bisa hidup dalam kondisi apa saja sekalipun sangat kotor. Dari segi pertumbuhan, babi cukup menjanjikan. Seekor babi bisa melahirkan dua puluh anak sekaligus. Karena sangat mudah dikembangkan, produk turunan dari babi sangat banyak dan murah.

Sejak dulu bahan gelatin sendiri telah banyak dipergunakan untuk kosmetika, bahan pembuat cangkang kapsul dan softgel sampai untuk bahan pengenyal permen jelly. 


Tapi bagi teman-teman muslim sekarang sudah boleh bernapas lega, karena kini telah banyak diproduksi gelatin yang terbuat dari tulang ikan hiu. Bahkan saya pernah juga baca jika sekarang pemerintah hanya mengizinkan gelatin halal untuk masuk ke Indonesia. Barakallah. Namun begitu saya tetap mengingatkan agar bagi anda yang muslim, coba dipastikan dahulu ya kehalalan gelatin yang anda beli sebelum mengkonsumsinya. *doooorr!! seriusnyaaa...* 

Yuk ah, langsung aja disimak resepnya... :)




Coffee Panna Cotta
untuk 8 buah

Bahan :

250 ml susu cair
30 gram gula pasir
1 sdm kopi instan
100 gram white cooking chocolate, potong kecil-kecil.
10 gram gelatin bubuk, rendam dengan sedikit air lalu tim hingga larut.
250 ml krim kental

Bahan saus coklat :

100 ml susu cair
150 gram dark cooking chocolate, potong kecil-kecil.

Cara membuat :

- Rebus susu cair dan gula pasir sampai mendidih sambil terus diaduk.
- Masukkan kopi instan, aduk hingga larut.
- Tambahkan potongan white cooking chocolate, aduk sampai larut.
- Masukkan gelatin yang telah ditim, aduk hingga rata.
- Tambahkan krim kental, masak hingga mendidih, angkat.
- Tuang dalam gelas-gelas kecil. Bekukan dalam lemari es.

Cara membuat saus coklat :

- Panaskan susu cair hingga mendidih.
- Masukkan potongan dark cooking chocolate, aduk hingga larut.
- Tuang saus cokelat di atas pana cotta yang telah beku kemudian dinginkan kembali.
- Sajikan dalam keadaan dingin. 




Ini adalah kali pertama saya membuat dessert dengan menggunakan bahan gelatin. Saya pikir perlakuannya sama dengan ketika membuat dessert yang menggunakan agar-agar atau jelly biasa. Nah begitu Panna Cotta matang dan saya tuang dalam mangkuk-mangkuk kecil, lalu saya diamkan dalam suhu ruang beberapa jam agar membeku, eh ternyata saya salah... setelah sekian jam, Panna Cotta buatan saya tak kunjung beku. Akhirnya buru-buru saya masukkan ke dalam lemari es, ah.. ternyata cuma butuh sebentar saja, Panna Cotta sudah membeku sempurna. Maklum yah! ilmunya baru seputaran agar-agar dan Jelly :D



Finally, saya cukup puas dengan Panna Cotta pertama saya. Gak cuma hasilnya saja yang cantik, rasanya juga, hmm... yummy! Perpaduan antara aroma kopi dan manis gurihnya coklat, lumer jadi satu di mulut. Aaahh.. kalo udah begini, nikmat mana lagi yang harus saya dustakan? :D

Sungguh sayang ya, saya tak bisa membaginya untuk anda. Tapi, rata-rata yang sudah pernah nyicip sih bilang enak. Apalagi Adel dan Aya, gak bosen bolak balik buka kulkas, dan baru berhenti setelah cup terakhir Panna Cotta jadi rebutan mereka berdua. Oia, teman-teman saya juga bilang enak kok setelah dalam kunjungan saya ke Medan beberapa hari lalu saya sempat membuatkannya untuk mereka sebagai buah tangan buatan sendiri. Bahkan si Tata, teman SMP saya, benar-benar gak percaya jika Panna Cotta itu hasil buatan saya. Malah dia bertanya curiga begini; "sejak kapan kau bisa masak?! kok, cup-cupnya cantik-cantik macam dari bakery?!" Haha... yah, bebas-bebas aja sih berpendapat, saya gak akan kecil hati dan sedih karena ada yang gak percaya kalo saya bisa masak. Saya justru lebih sedih ketika niat baik saya yang sengaja membawakan Panna Cotta dari Jakarta untuk seorang teman tak mau diterima. :'(  Dooorr...! udah ah sedihnya. Balik lagi ke Panna Cotta. Lain kali saya mau coba ah, bikin Panna Cotta dengan varian rasa yang lain. Strawberry, mangga atau mocca? hm... kaya'nya menggoda buat dicoba.

Yuk ah! yang penasaran lezatnya kaya apa, silakan mencobanya di rumah. Tapi kalo males membuatnya, silakan mampir di Pannacotta Etc di Pacific Place, jangan ke rumah saya! lalu silakan anda membayarnya 30 ribu untuk satu buah cup kecil Panna Cotta. :P


You Might Also Like

37 comments

  1. maaf itu susu cairnya putih atau coklat ya ?

    ReplyDelete
    Replies
    1. susu cairnya yang putih, mas... oia, maaf ya, baru sempat direply :)

      Delete
  2. Hai Mba Delfa, makasih resepnya ya. Kebetulan lagi cari resep panacotta ini. Ngepas banget nih resepnya ama yang saya cari.

    ReplyDelete
    Replies
    1. sama sama ya, semoga cocok sama resep panacotta nya... senang bisa berbagi :))

      Delete
  3. Mbak, krim kentalnya pakai yang dairy atau non dairy?

    ReplyDelete
  4. Mbak kalo kopi instannya di ganti pakai capucino gapapa kan ya? Hehe :)

    ReplyDelete
  5. Mbak mau tanya maksud gelatin di tim tu semacam ditaruh ditempat dikasih air trs dikukus atau hanya dikasih air trs didiemin aja? Thx mbakkk

    ReplyDelete
    Replies
    1. Begini mbak Ratih,

      Masukkan air dan gelatin dalam mangkok kecil. Lalu letakkan mangkok berisi gelatin tersebut ke dalam panci berisi air dan panaskan panci di atas kompor sambil gelatinnya diaduk aduk hingga mencair sempurna.

      Demikian yang dimaksud dengan gelatin yang ditim. Metodenya sama seperti mencairkan cokelat batangan.

      Semoga jawaban ini bisa dimengerti dan membantu ya...

      Salam...

      Delete
  6. Mbak.... kira2x di tim brapa lama ya ?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Gak terlalu lama kok, mbak Sibie...sampai gelatinnya larut kurang dari 5 menit.

      Delete
  7. panna cotta yang sebenernya hanya menggunakan krim, no milk and no half and half,,,kalo boleh ksh saran sin..makasih...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terima kasih sarannya mbak Vina, saya jadi paham sekarang. Bagaimana kalo mbak share resep panna cotta yang sebenarnya itu, nanti kan bisa saya praktekan. :)

      Delete
  8. Hallo mba fauziah salam kenal , oiya mau tanya kalo tanpa gelatin bisa ga atau diganti dengan bahan lain ? trims :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Salam kenal juga mbak Diani. Kalo tanpa gelatin, panna cotta nya gak bisa beku dong mbak, cair terus. :)) Etapi saya pernah baca, ada yang mengganti penggunaan gelatin dengan agar agar bubuk. Berapa banyak pakenya, saya kurang paham karena waktu itu bacanya selintas aja tapi feeling saya sih pakenya gak terlalu banyak (5 s.d 7 gram) agar panna cotta nya bisa sekedar beku aja. Dan untuk panna cotta yang menggunakan agar agar bubuk, tak ada beda dari segi rasa dengan panna cotta yang menggunakan gelatine hanya berbeda di teksturnya saja karena agar agar dan gelatin tidak bisa saling menggantikan. Semoga penjelasan saya membantu ya mbak :))

      Delete
  9. beli cupnya dimana MBA.. cantik bangettt

    ReplyDelete
  10. Mbak gelatinnya yg dr sapi kah? Apa merk nya kalo gelatin yg berasal dr sapi atau ikan hiu?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hai mbak, maaf saya kurang tau merk gelatin halal yang saya pakai. Biasanya gelatin dijual dalam kemasan besar 500 gram, sementara saya butuh hanya 50 gram saja, nah kebetulan di toko bahan kue langgangan saya menjual gelatin secara eceran, jadi saya membelinya sudah dalam kemasan kecil tanpa merk. Hanya tertulis GELATINE HALAL 50 GRAM (nyesel juga gak tanya apa merknya).

      Tapi kalo mbak kesulitan cari gelatin halal, coba cari di online shop seperti BukaLapak, Tokopedia, Elevenia dll. Disana banyak yang menjual gelatin bersertifikat halal MUI.

      Demikian, semoga membantu.

      Delete
  11. Mbaa sy sdh coba resepnya mantabbb..sukaa..sukaaa..sukaa mksh ya mb ilmunya:-)

    ReplyDelete
  12. Sis, kalo pake gelatin yang padat bisa gak? Atau caranya beda lagi? Jawab ya sis, trims..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sama caranya kok mbak Yolanda. Gelatin tetap harus dicairkan dulu dengan cara ditim hingga larut. Berat gelatin yang digunakan juga sama. Selamat mencoba.

      Delete
  13. mb kalo pake cream yang bubuk langsung dicampur aja atau harus di kocok dulu?

    ReplyDelete
  14. mb kalo pake cream bubuk langsung di campur aja atau harus di kocok dulu? makasih mb

    ReplyDelete
    Replies
    1. Gak perlu dikocok sepertinya mbak, karena krim kental yang saya pakai pun langsung digunakan tanpa harus dikocok lebih dahulu. Hanya saja krim bubuknya dilarutkan saja dengan air hingga krim bubuk larut lalu diolah sesuai resep diatas. Oia, jangan menggunakan air terlalu banyak saat melarutkannya ya mbak karena akan berpengaruh pada hasil akhir pannacotta. Gunakan air secukupnya hingga krim bubuk larut dan kental seperti krim kental.
      Semoga jawabannya membantu ya mbak.

      Delete
  15. Hai mba..
    Kebetulan lg cari resep panacotta..
    Tp maaf nih newbie, kalo penampakan krim kental itu spti apa ya mba?.. makasiii :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Krim kental bentuknya seperti santan instan dalam kemasan mbak. Krim kental bila dikocok dengan kecepatan tinggi dalam keadaan dingin akan menjadi krim yang sering disebut dengan whipping cream.
      Ada banyak merk krim kental, diantaranya Anchor, Elle & Vire dan Roselle Supreme.
      Demikian penjelasannya mbak, selamat mencoba :)

      Delete
  16. Replies
    1. resep yang sama dengan di atas, hanya saja skip kopi instannya mbak :)

      Delete
  17. Melengkapi Artikel keren ini, utk beli gelatin online bisa ke jualgelatinhalaleceran.blogspot.co.id
    atau via SMS/WA 08176888990

    ReplyDelete
  18. Mbaak kalo bikin pannacota menggunakan susu cair aja apakah hasilnya akan sama?

    ReplyDelete