Alkisah saat anak-anak masih kecil dulu, mereka suka banget minta dibekelin nasi pake nugget ayam atau sosis. Itu itu aja yang mereka minta setiap hari. Apalagi mereka maunya cuma sama nugget yang bermerk dan gak doyan sama nugget abal-abal. *belakangan saya baru ngerti kalo harga diri anak SD itu selain merk recorder dan pianikanya harus yamaha, ternyata nuggetnya harus bermerk juga* dan itu artinya saya harus keluar uang ekstra lebih tiap minggunya sementara uang yang masuk rekening saya segitu-segitu aja gak nambah-nambah. *maaf ya, pak suami... :)*
Ketika mereka semakin ‘ganas’ minta dibekelin nugget saban ke sekolah, saya mulai ketar-ketir. Kalo begini terus caranya, anggaran dasar rumah tangga yang saya susun bisa kacau. Ah, kenapa saya gak coba bikin aja? begitu pikir saya. Akhirnya saya mulai grasa grusu cari tau cara membuat nugget ayam. Saya tanya orang-orang yang saya yakini pintar dalam hal masak memasak. Saya tanya sana sini cara membuatnya. Bahkan tiap menyambangi toko buku, pasti saya sempatkan menyinggahi rak-rak yang memajang buku memasak demi untuk mencontek buku resep cara membuat nugget ayam. Perlu pembaca ketahui, jika pada jaman itu internet belum lah sepopuler sekarang. Boro-boro mau berselancar di dunia maya, bahkan google pun belum lagi dipanggil embah, melainkan masih pakai celana pendek, dasi kupu-kupu dan menenteng buku pintarnya iwan gayo kemana-mana.
Pengalaman pertama gagal menaklukan nugget benar-benar tak terlupakan, sampe akhirnya saya kapok dan gak mau nyoba-nyoba bikin lagi. Sudah pernah kan saya bilang, kalo saya itu tipe-tipe orang yang kurang tabah dalam menghadapi kegagalan?
Akan tetapi, suatu hari seorang teman request resep dan cara membuat nugget sama saya. Rupanya teman saya itu juga punya masalah yang sama dengan saya belasan tahun yang lalu, yaitu kegemaran anak-anaknya pada nugget. Kalo waktu itu saya dipusingkan oleh mahalnya nugget yang harus saya beli, sementara teman saya mengkhawatirkan dampak kesehatan bagi anak-anaknya lantaran gemar menyantap nugget pabrikan. Kontras memang. Dan terbukti sudah jika saya lebih bingung jika kekurangan uang dari pada kesehatan anak.
Akan tetapi, duh! kenapa juga temen saya itu harus minta resep nugget? bathin saya dalam hati. Saya curiga, jangan-jangan dia tau kalo saya pernah bikin nugget dan gagal. Aaah atau barangkali teman saya pikir, saya ini jago dalam urusan masak memasak makanya dia request sama saya? Ih, padahal mah, hasil masakan saya lebih banyak gagalnya dari pada berhasilnya. Beberapa resep yang berhasil saya buat dan sempat saya posting di blog juga itu sebenarnya hanya kebetulan belaka dan lebih kepada demi menjaga image, biar terlihat seperti perempuan yang jago masak, biar nampak seperti ibu yang concern banget sama kesehatan anak-anak dengan menyajikan makanan yang serba homemade daan... nah, ini nih yang paling penting, agar terlihat seperti istri ideal dambaan para suami. *tutup muka pake selendang* Padahal sih kenyataannya percobaan saya banyak juga yang gagal. Tapi gak mungkin masakan gosong saya masukin dalam blog, kan? nah, tanpa diketahui pembaca, masakan gagal dan gosong udah lebih dulu masuk perut saya.
Request teman saya itu sejujurnya saya katakan seolah membuka 'luka lama' *backsound lagu luka lama nya coklat mengalun pas pada bagian '...mengenangmu menyesakaaaann jiwaaa....'* Tapi.... why not?! kenapa gak saya coba lagi? permintaan teman saya itu sontak bikin saya bergairah untuk mencobanya lagi. Yah, itung-itung untuk lebih memperdalam ilmu cooking dan baking saya agar bisa mensejajarkan diri dan bersaing dengan Farah Quinn nantinya. *keplak satu satu kepala orang yang nanya 'bersaing apanya?'*
Gak mau sedikit pun mengecewakan teman saya yang percaya kalo saya bisa masak dan percaya resep yang sudah saya uji coba di dapur saya hasilnya pasti bakalan enak, besoknya langsung saya sibuk cari-cari resep nugget. Kali ini saya memanfatkan, siapa lagi kalo bukan mbah google. Ada ribuan resep yang saya temukan begitu menulis kalimat 'resep chiken nugget' dalam mesin pencarian, tapi hanya satu resep di blognya vivian pang's kitchen yang bikin saya gak sabar ingin mencobanya dan penasaran dengan rasanya seperti apa.
Cara membuat nugget ayam menurut saya sebenernya cukup mudah, justru gampang banget malah.... sebelah mata aja udah jadi nih nugget. *sombong* tapi karena saya pikir-pikir ngapain juga kan saya merem sebelah, kurang kerjaan banget plus capek, makanya mata saya tetep melek dua-duanya selama memasak.
erita saya udah banyak, jadi yuk, langsung aja disimak bahan-bahan dan cara bikinnya, marii....
Chicken Nugget Homemade
Source : Vivian Pang's Kitchen
Bahan-bahan :
500 gram daging ayam cincang
1 buah wortel ukuran sedang, parut kasar
1/2 buah bawang bombay, parut kasar
3 siung bawang putih, haluskan
2 butir telur
1 sdt lada bubuk
1 sdt garam
1 sdt kaldu ayam bubuk (optional)
1 sdm gula pasir
1 sdm kecap ikan
2 sdm tepung maizena
4 sdm tepung panir
5 sdm mayonnaise
Untuk melapis :
2 butir telur, kocok lepas
Tepung panir secukupnya
Cara membuatnya :
- Siapkan loyang yang ukurannya sesuai dengan besar dandang di rumah anda. Lapisi alas loyang dengan alumunium foil atau kertas roti lalu oleskan permukaan dan sisi-sisinya dengan minyak goreng, sisihkan.
- Siapkan baskom. Masukkan semua bahan lalu aduk rata dengan spatula hingga benar-benar tercampur rata.
- Tuang adonan ke dalam loyang dan ratakan permukaannya. Jika anda akan mencetaknya dengan cookie cutter, pastikan adonan yang dimasukkan ke dalam loyang tidak terlalu tebal agar anda tidak kesulitan saat mencetaknya (saya membagi dua adonan dalam dua loyang). Namun jika anda ingin membentuk adonan dengan cara dipotong, adonan dapat dibuat tebal, tinggal nanti anda memotong tebal atau tipisnya sesuai selera anda.
- Kukus adonan selama 25 s.d 30 menit. Pastikan agar adonan benar-benar dikukus hingga matang. Adonan yang kurang matang akan lembek dan sulit dicetak/dipotong.
- Setelah matang, keluarkan adonan dari dalam kukusan dan biarkan hingga benar-benar dingin. Adonan yang dipotong/dicetak pada saat adonan masih panas, bentuknya kurang rapi dan cantik.
- Setelah dingin, keluarkan adonan dari dalam loyang, buang kertas minyak/alumunium foil di dasar adonan dan cetak sesuai bentuk yang anda inginkan
- Celupkan potongan nugget ke dalam kocokan telur, lalu gulingkan pada tepung panir sambil ditekan-tekan perlahan hingga semua permukaan nugget tertutup tepung panir. Jika anda suka nugget yang krispi, lakukan mencelup nugget pada kocokan telur dan tepung panir dua kali.
- Tata nugget yang telah berpanir dalam loyang (usahakan tidak bertumpuk) lalu bekukan dalam freezer hingga membeku dan tepung panir melekat kuat pada nugget. Selanjutnya anda dapat memindahkannya dan menyimpannya dalam wadah tertutup atau plastik berperekat.
- Untuk menyajikannya, goreng nugget dalam minyak panas dengan api kecil hingga kuning keemasan. Angkat dan tiriskan. Sajikan hangat bersama saus tomat dan sambel botolan.
----
Jelas sekali setelah saya kembali mencoba membuat chicken nugget yang alhamdulillah berhasil, saya jadi ngerti, apa dan tahap mana saja yang membuat saya gagal saat uji coba pertama kali dulu. Kalo bisa saya simpulkan kegagalan saya terletak pada tahap mengukusnya yang kurang lama hingga adonan bentuknya masih lembek. Lalu gak sabarnya saya saat memotong-motong adonan dalam kondisi adonan masih hangat memperparah adonan nugget saya hingga hasilnya brudul saat dipotong. Dan yang terakhir, ya apa lagi kalo bukan karena ilmu memasak saya masih minim. Dulu, membedakan merica dengan ketumbar aja saya gak bisa.
Jadi kesimpulan yang bisa saya ambil adalah, jangan ragu untuk mencoba lagi meskipun pernah gagal. *tumben bijak*
Nah, cukup mudah kan membuatnya? Selain mudah, rasanya juga dijamin enak. Selain itu, nugget homemade ini terbuat dari bahan-bahan berkualitas dan tanpa pengawet pula, cocok banget buat para orang tua yang peduli banget sama asupan buah hatinya seperti teman saya ini.
Walaupun belum bisa dibandingin sama nugget pabrikan, nugget homemade ini sudah lebih dari cukup kalo menurut saya.
Semoga resep dan step by step yang saya buat ini bisa membantu keinginan teman saya tersebut. Kalo dirasa masih susah juga, boleh langsung transfer duitnya aja ke saya trus dibikinin deh sama saya, gimana? *eh*.
Akhir kata, hopping your three kids and even their daddy likes these nuggets very much! :)